Tuesday, May 18, 2021

Lobus Frontalis

Semakin nambah umur, orang diharapkan menjadi lebih dewasa dan lebih bijak dalam hidup. Dulu gue selalu mikir ini kaitannya sama cara dibesarin, informasi yang diterima, akses informasi, IQ atau emang bawaan aja orangnya ga dewasa-dewasa.

Ternyata selain faktor budaya, value yang dipunyai, ada faktor fisik yang ga bisa diingkari sangat berpengaruh dalam cara kita berfikir, yaitu benda bernama otak. 

Salah satu bagian paling penting dari otak adalah lobus frontalis, fungsinya untuk mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
Menurut penelitian dari  jurnal neuroscience, bagian otak frontal lobe (lobus frontalis) adalah salah satu bagian otak yang akan berkembang paling belakangan, lobus frontalis akan sepenuhnya berkembang antara umur 20-35th,

Lo kebayang ga, orang yang fungsi intelektualnya belum berkembang secara penuh mengambil keputusan untuk hidup orang lain, contohnya urusan personal,  pernikahan. Ga harus sejauh punya anak, deh. Menikah, khususnya di Asia, melibatkan banyak orang. Kalau orang yang otaknya belum lengkap, terus dipercaya mengambil keputusan-keputusan penting,  mungkin malah berpotensi merusak hidup orang. Diri sendiri, pasangan, keluarga, keluarga pasangan dan seterusnya.

Meskipun ya, semua keahlian harus dilatih, ga ada yang tiba-tiba jago, kaya otak, kalau otak lo sudah lengkap tapi informasi tentang cara pikir itu salah maka tetap ga akan maksimal potensinya. Beberapa orang belangsak, tiba-tiba di usia tertentu jadi bener hidupnya, terus dibilang ketemu pencerahan, padahal yang terjadi otaknya udah fully function, jadi cara pikirnya udah lebih baik dari sebelumnya. Ini lucu sih sebenernya, otak kita udah lengkap tapi input yang kita masukkan salah, outputnya kurang benar. Banyak yang ngambil kesimpulan perubahan sikap dalam diri di usia tertentu asalnya murni dari hal lain di luar diri kita (baca: pengalaman spiritual). Padahal bisa jadi  sumber utama dari masa pencerahan itu dari diri lo sendiri. Elo bisa menerima "kebenaran", karena udah waktunya, otak lo mendukung.

Informasi ini sih bikin gue lebih paham soal manusia. Siapa tau kelakuan aneh-aneh, ga masuk akal itu semata karena urusan fisik, otaknya belum lengkap atau ada trauma di kepalanya yang mencegah otaknya berkembang secara penuh

Kayanya gue secara personal, otak gue mulai rewiring di umur 30an. rasanya otak gue full di umur 35. 
Jadi, se-klise ucapan orang yang lebih tua lebih tau, bisa jadi benar, karena orang yang lebih tua yang ngasih tau lo, otaknya udah lengkap, sedangkan otak lo belum.Ga perlu tersinggung, kalau otak lo udah lengkap juga, input orang bisa memperkaya diri. 

Ada ga sih yang bisa mengukur apakah otak kita sudah lengkap atau belum.  
Akan sangat menarik kalau bagian dari syarat punya anak adalah saat terbukti lobus frontalisnya beneran selesai berkembang. 

 Nanti gue akan update kalau gue dapat info cara ngukur brain maturity.

No comments:

Post a Comment