Tuesday, May 25, 2021

Lunch #1

Jadi hari ini gue dan team makan ke luar bareng, terus biasa ngebahas anggota team masing-masing. 
Sejujurnya individu-individu di kantor gue ajaib-ajaib. 
Tadi kami ngebahas satu teman, sebut saja T, yang baru lulus S1 tahun ini, setelah ganti 5-6 universitas, pas banget dia di umur 40th. 
Emang si teman ini memang agak random cara pikirnya, selow banget jadi orang, ga ada yang dikejar dalam hidup. 

Setelah ngalor ngidul tentang manusia dan perilaku ajaibnya, gue ceritalah tentang Lobus Frontalis dan apa perannya di hidup manusia dan proses perkembangannya. 
Terus gue sharing asumsi gue, kadang orang itu bukan karena faktor lingkungan aja , ada orang yang kehitung sudah dewasa tapi  ngambil sikap kurang wajar sebagai orang dewasa, tapi ada juga peranan biologis yaitu perkembangan otak yang sangat menentukan. 

Terus satu teman gue nyeletuk, "oh  si T itu bukannya kelamaan di sekolahnya, dia kecepatan masuknya." . HUAHAHAHHAHHAHAHAHHAHHAHAHHAHA
Gilak, itu lucu dan cerdas sih gue bilang. Sarkasnya level dewa. 
Kalau aja si T tau bahwa dia akan punya kesadaran menyelesaikan study di umur 40, kan dia ga perlu buang waktu, biaya dan tenaga untuk pindah-pindah kuliah selama 14th terakhir. Masuk aja kuliah di umur 37th hihihihi. 

Gue jadi merenung ulang, kadang-kadang orang gagal / ga berhasil melakukan sesuatu bukan karena dia ga bisa, tapi emang belum waktunya. Otak itu kan pemberian Tuhan ya, mungkin juga ini yang namanya waktunya Tuhan. 
Kaya puzzle, butuh semuanya semua sesuai tempat dan desainnya untuk bisa dibilang selesai dan bisa lanjut ke tingkat berikutnya. 


No comments:

Post a Comment